sumber: http://radioactiveuranium.weebly.com/ Oleh: Moh. Bahri, S.Pd.Si (Guru Kimia SMA YPK Bontang) Uranium adalah unsur kimia yang sering ...
![]() |
sumber: http://radioactiveuranium.weebly.com/ |
Oleh: Moh. Bahri, S.Pd.Si (Guru Kimia SMA YPK Bontang)
Uranium adalah unsur kimia yang sering kali diasosiasikan dengan pembangkit listrik tenaga nuklir atau bahkan senjata nuklir. Namun, sedikit yang menyadari bahwa uranium juga memiliki peran penting dalam dunia medis. Dalam aplikasi medis, uranium digunakan untuk menghasilkan bahan radioaktif yang dikenal sebagai radiofarmasi. Radiofarmasi ini digunakan dalam diagnosis dan terapi untuk membantu pasien secara tepat dan efektif.
1. Isotop Uranium yang Penting: Uranium-235
Dalam konteks medis, satu isotop uranium yang memainkan peran sentral adalah uranium-235. Uranium-235 adalah isotop uranium yang secara alami hanya terdapat dalam jumlah kecil di alam, sekitar 0,7% dari seluruh uranium yang ada. Namun, isotop ini memiliki sifat yang penting dalam bidang nuklir, khususnya dalam produksi bahan radioaktif untuk keperluan medis.
2. Reaksi Nuklir dan Produksi Molibdenum-99
Uranium-235 dapat mengalami reaksi nuklir yang menarik ketika diirradiasi dengan neutron. Dalam reaksi ini, uranium-235 dapat mengalami fisi nuklir, di mana inti uranium-235 terbelah menjadi dua inti yang lebih kecil. Selain itu, isotop uranium-235 juga dapat menangkap neutron dan membentuk uranium-236 yang tidak stabil. Inti uranium-236 ini kemudian meluruh menjadi uranium-235 yang lebih stabil dan menghasilkan produk samping, yaitu isotop molibdenum-99 (Mo-99).
Molibdenum-99 adalah salah satu radioisotop yang sangat penting dalam aplikasi medis. Setelah diisolasi dari sumber uranium yang telah diirradiasi, molibdenum-99 digunakan sebagai bahan dasar untuk produksi radiofarmasi yang disebut teknetium-99m (Tc-99m).
3. Teknetium-99m: Peran Vital dalam Pencitraan Medis dan Terapi
Teknetium-99m adalah radioisotop paling banyak digunakan dalam bidang kedokteran nuklir untuk pencitraan medis dan terapi radiasi. Sebagai radiofarmasi, teknetium-99m memiliki beberapa keunggulan penting. Pertama, ia menghasilkan sinar gamma yang dapat dideteksi oleh alat pencitraan nuklir seperti kamera gamma, yang memungkinkan pencitraan tubuh dalam bentuk gambar. Ini memungkinkan dokter untuk mendapatkan gambaran detail dari organ-organ dan sistem tubuh pasien.
Kedua, teknetium-99m memiliki waktu paruh yang relatif singkat, yaitu sekitar 6 jam. Ini berarti setelah disuntikkan ke dalam tubuh pasien, radiofarmasi ini cepat menghilang, mengurangi paparan radiasi pada pasien dan memungkinkan waktu yang lebih pendek untuk mengambil gambar pencitraan.
Penggunaan Teknetium-99m dalam Praktik Klinis.
Penggunaan teknetium-99m dalam bidang medis sangat luas. Beberapa contoh penggunaannya adalah:
- Sistem Kardiovaskular: Dalam pencitraan jantung, teknetium-99m digunakan untuk mengevaluasi aliran darah dan fungsi otot jantung.
- Sistem Skeletal: Pada gambaran tulang, teknetium-99m digunakan untuk mendeteksi fraktur, tumor, atau infeksi pada tulang.
- Sistem Pencernaan: Dalam pencitraan organ pencernaan, seperti hati, kandung empedu, dan pankreas, teknetium-99m membantu mengidentifikasi kelainan atau penyakit.
- Sistem Endokrin: Dalam pencitraan kelenjar tiroid, teknetium-99m digunakan untuk mendeteksi kelainan dan kanker tiroid.
4. Kendala dan Keuntungan Aplikasi Uranium dalam Aplikasi Medis
Meskipun uranium berperan penting dalam produksi radiofarmasi untuk aplikasi medis, ada beberapa kendala yang perlu diatasi. Pengadaan uranium, pengayaan, dan pengelolaan limbah radioaktif memerlukan langkah-langkah keamanan dan perlindungan yang ketat.
Namun, manfaat dari penggunaan radiofarmasi yang dihasilkan dari reaksi nuklir uranium-235 untuk keperluan medis sangatlah besar. Teknologi nuklir dalam aplikasi medis telah menyelamatkan banyak nyawa, membantu dalam diagnosis yang akurat, serta memberikan terapi yang tepat dan efektif.
Kesimpulan
Uranium, yang sering dikaitkan dengan kekuatan nuklir dan senjata mengerikan, memiliki peran yang sangat penting dalam aplikasi medis. Melalui reaksi nuklir yang melibatkan isotop uranium-235, bahan radioaktif berharga seperti molibdenum-99 dapat dihasilkan untuk produksi radiofarmasi, termasuk teknetium-99m. Teknetium-99m telah membantu dalam pencitraan medis dan terapi radiasi, membantu dokter untuk mendiagnosis dan mengobati pasien secara lebih baik dan akurat. Meskipun ada tantangan dalam penggunaan uranium untuk medis, manfaatnya bagi kemanusiaan sangat besar dan tak ternilai.
Referensi:
- MIRD. (2010). Medical Internal Radiation Dose (MIRD) Committee. Society of Nuclear Medicine and Molecular Imaging. Diakses pada 18 Juli 2023, dari https://www.snmmi.org/ClinicalPractice/content.aspx?ItemNumber=6430.
- National Research Council. (2007). Radiation Source Use and Replacement: Abbreviated Version. National Academies Press. Diakses pada 18 Juli 2023, dari https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK207888/.
COMMENTS